NEW YORK – Microsoft secara resmi melakukan akuisisi terhadap Nokia pada 25 April 2014 lalu. Dengan begitu secara resmi Microsoft telah merampungkan pembelian atas unit bisnis ponsel dan layanan Nokia. Imbasnya kiprah nokia sebagai produsen ponsel genggam resmi telah tamat.
Dilansir
Ubergizmo, Sabtu (26/4/2014), Microsoft akhirnya merampungkan pembelian bisnis telepon seluler Nokia senilai 5,44 miliar euro atau sekitar Rp87 triliun pada Jumat (25/4/2014). Proses akusisi itu harusnya rampung awal tahun ini, tetapi akhirnya ditunda.
Rampungnya pembelian itu berarti Nokia tidak lagi memproduksi ponsel di masa depan. Perusahaan Finlandia itu kini akan fokus pada bisnis jaringan dan pengembangan teknologi.
Setelah diakusisi Microsoft, Nokia pun tidak akan pernah membuat ponsel lagi. Nokia akan melanjutkan hidup sebagai perusahaan yang berkonsentrasi di tiga area bisnis, yaitu insfrastruktur
networking (NSN), layanan peta (HERE maps) serta Advanced Technologies (pengembangan dan lisensi teknologi).
“Hari ini kami menerima bisnis perangkat dan layanan Nokia ke dalam keluarga kami,” kata Satya Nadella, CEO Microsoft, “Kapabilitas dan asetnya akan mempercepat transformasi kami.”
Masih belum diketahui apakah Microsoft akan tetap mempertahankan
brand Nokia dan Lumia pada ponsel yang diproduksi setelah proses akuisisi. Pihak Microsoft mengatakan bahwa keputusan soal itu akan dibuat di kemudian hari. Mereka juga dikabarkan ikut memboyong karyawan Nokia sebanyak 25.000 orang, lebih sedikit dari angka 32.000 yang direncanakan sebelumnya.
Microsfot sekaligus menjelma jadi raksasa pabrikan ponsel dengan angka pengapalan tahunan mencapai lebih dari 250 juta
handset, terbanyak kedua setelah Samsung. Dari jumlah tersebut, hanya 30 juta ponsel yang berbasis Windows Phone (Lumia) bikinan Microsoft. Sisanya merupakan
feature phone seri Asha dan Android Nokia X.
Kabar terakhir, Nokia yang sempat mendominasi pasar ponsel dunia ini diminta mengubah merek dari Nokia menjadi Microsoft Mobile. Hal ini jadi konsekuensi akuisisi yang dilakukan Microsoft.
GSMArena, Minggu (20/4/2014) merilis, perubahan tersebut diketahui dari bocoran surat Nokia ke para pemasok yang baru-baru ini diungkap
Nokiapoweruser. Disebutkan bahwa jika proses akuisisi sudah selesai, nama perusahaan Nokia Oyj akan diganti menjadi Microsoft Mobile Oy–di Finlandia, ‘Oy’ setara dengan ‘Ltd’.
Dalam petikan surat di atas dijelaskan bahwa divisi mobile Nokia akan sepenuhnya dikelola Microsoft. Saat proses akuisisi selesai nanti, para suplier dan mitra tetap bisa melanjutkan kerjasama dengan perusahaan yang sebelumnya bernama Nokia itu, dan tidak ada perubahan syarat dan kondisi.
Satu-satunya yang akan diubah adalah nama perusahaan Nokia menjadi Microsoft Mobile untuk keperluan pajak dan faktur lainnya.